Senin, 29 Mei 2017

REZEKI ITU BUKAN SOAL PEKERJAAN

REZEKI ITU BUKAN SOAL PEKERJAAN
Jadikan gambar sebaris
Seringkali kita melihat seseorang yang bergelut dengan bisnis milyaran sampai saat ini belum berhasil kaya sedangkan tukang gorengan yang istiqomah dengan bisnisnya hari ini sudah jadi jutawan pengusaha muda.
Jadi jangan kecil hati dengan apa yang sedang di geluti walaupun terlihat sekedar usaha kecil.
Mendapatkan rejeki sama sekali tidak tergantung dengan pekerjaan. Allah SWTmemberi rejeki kepada hambanya dengan dua cara:
1- Dengan usaha
2- Tanpa usaha
Dengan dua cara itu Allah SWT melimpahkan rejeki kepada hamba - hambanya yang Dia kehendaki
ومن اقيم فى الاسباب فعليه بتقوى الله في سببه وبالاعتماد على الله دونه، وليحذر من الاشتغال به عن طاعة ربه.
Bila hamba diberi rejeki lewat perantara pekerjaan (usaha), maka wajib baginya untuk selalu bertaqwa kepada Allah swt, jujur dalam pekerjaannya, tidak menghalalkan segala cara untuk mendapatkan harta, dan dia harus selalu bersandar kepada Allah swt, bukan kepada pekerjaannya.
فمن اقيم فى التجرد فعليه بقوة اليقين وسعة الصدر وملازمة العبادة.
Adapun bila hamba diberi rezeki tanpa perantara (tanpa usaha), maka wajib baginya mempunyai keyakinan yang kuat atas rejeki yang dijanjikan oleh Allah swt untuknya. Orang yang demikian harus mempunyai sifat lapang dada atas apa yang ia dapat dari rejekinya, sedikit maupun banyak dan sepatutnya ia senantiasa menekuni dan memperbanyak ibadah kepada Allah swt atas kesempatan yang diberikan oleh Allah swt kepada ia berupa kelonggaran waktu.
الذي لغيرك لن يصل اليك و الذي قسم لك حاصل لديك
Alhabib Abdullah bin Alwy Al-haddad di dalam gubahan syairnya berkata " Rezeki yang untuk orang lain tidak akan sampai kepada kamu, dan rezeqi yang telah ditentukan untuk kamu pasti sampai kepada kamu "
Walhasil, Setiap kali menyikapi urusan rezeki hendaknya setiap jiwa tetap berhusnu dzhon kepada Allah, karena berbaik sangka kepada Allah tidak akan pernah merugi dan bahkan seringkali seseorang yang berbaik sangka itulah yang lebih cepat mendapatkan apa yang dia inginkan.
Wallahu A'laam Bis Shawab
kitab : adabus-sulukil murid.hal.50

Tidak ada komentar:

Posting Komentar