40 SUNNAH DI BULAN RAMADHAN ( 13-20)
13.Menghidupkan malam Ramadhan dengan ibadah
Disunahkan menghidupkan malam-malam Ramadhan dengan ibadah, yaitu
dengan shalat Tarawih dan Witiir. Ini adalah ibadah yang sangat agung
pahalanya dan termasuk salah satu dari syiar (symbol) dari syiar-syiar
Ramadhan. Rasulullah SAW selalu menganjurkan para sahabatnya untuk
shalat di malam Ramadhan. Beliau SAW bersabda:
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Siapa yang shalat (tarawih) di bulan Ramdhan karena dasar iman dan
mengharapkan pahala maka dosa-dosanya yang terdahulu akan diampuni. (HR
Bukhari dan Muslim)
Dalam hadits lain disebutkan bahwa Nabi SAW bersabda:
إِنَّ اللَّهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى فَرَضَ صِيَامَ رَمَضَانَ عَلَيْكُمْ
وَسَنَنْتُ لَكُمْ قِيَامَهُ فَمَنْ صَامَهُ وَقَامَهُ إِيمَانًا
وَاحْتِسَابًا خَرَجَ مِنْ ذُنُوبِهِ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ
Sesungguhnya Allah mewajibkan puasa Ramadhan dan aku sunahkan bagi
kalian shalatnya (Tarawih). Siapa yang berpuasa Ramadhan dan
melaksanakan shalatnya karena iman dan mengharapkan pahala maka ia
keluar dari dosa-dosanya seperti hari ketika ibunya melahirkannya. (HR
Nasai)
Para ulama mengatakan bahwa pahala ini dikhususkan hanya
untuk mereka yang melaziminya setiap malam. Maka tidak selayaknya bagi
orang yang bersemangat memburu kebaikan untuk meninggalkan shalat
tarawih. Jika ia tidak mampu melakukannya secara sempurna di satu dari
malam-malanya karena suatu udzur, sakit atau bepergian maka shalatlah
semampunya walau hanya delapan rakaat. Di dalam hadits dikatakan:
إذَا أَمَرْتُكُمْ بِأَمْرٍ فَأْتُوا مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ
Jika aku memerintahkan kalian dengan suatu perintah, laksanakanlah semampu kalian. (HR Bukhari dan Muslim)
Membaca Al-Quran
Disunahkan untuk memperbanyak membaca Al-Quran di sepanjang Bulan
Ramadhan yang mulia ini, sebab ini adalah Bulan Al Quran. Hendaknya ia
dapat mengkhatakamkan Al-Quran di dalam bulan ini beberapa kali
sebagaimana yang dilakukan para salaf. Imam Manshur bin Zadan RA dalah
satu Tabiin yang ahli ibadah mengkhatamkan al Quran dua kali lebih di
waktu antara Maghrib dan Isya. Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Dawud dengan
sanad shahih bahwa Imam Mujahid RA mengkhataman Al Quran di Bulan
Ramadhan di antara Maghrib dan Isya. Begitulah sebagaimana dituliskan
dalam kitab Al Adzkar karya Imam Nawawi.
Tadabbur AlQuran dan Tartil dalam membacanya
Hendaknya ia memperhatikan agar merenungi makna al Quran yang dibacanya
dan membacanya dengan tartil. Sebab maksud dari membaca al Quran adalah
untuk merenungi maknanya dan mengambil pelajaran dan nasihat yang
terkandung di dalamnya. Allah SWT berfirman:
كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آَيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ
Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah
supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran
orang-orang yang mempunyai fikiran. (QS Shaad: 29)
Ibu Abbas RA mengatakan: “Membaca satu Surat dengan tartil lebih aku sukai daripada membaca seluruh al Quran tanpa tartil.”
Imam Mujahid RA pernah ditanya mengenai dua orang lelaki. Yang pertama
membaca surat Al Baqarah dan Ali Imran sedangkan yang satu hanya membaca
Al Baqarah saja. Waktu membacanya sama, rukuk keduanya sama, sujud
keduanya sama, duduk keduanya sama. Maka beliau mengatakan, “Yang
membaca al Baqarah saja itu yang lebih utama.”
Mudarosah (Saling menyimak al Quran)
Nabi SAW menyodorkan bacaan Al Qurannya kepada Malaikat Jibril AS
setiap malam di bulan Ramadhan. Imam Nawawi dalam kitab Majmuknya
mengatakan, “Ulama Syafiiyah mengatakan bahwa hukumnya sunah untuk
memperbanyak membaca al Quran di bulan Ramadhan dan mudarosah Al Quran.
Mudarosah adalah membacakan al Quran kepada orang lain, lalu orang itu
membacakan al Quran untuknya.”
Hikmah disunahkannya mudarosah adalah karena lebih dapat mentadaburi al Quran dan memahami makna-maknanya yang agung.
Istiqomah menghadiri majlis ilmu
Hendaknya orang yang berpuasa melazimi untuk selalu hadir dalam majlis
ilmu, dzikir dan fiqih. Pahalanya sangat besar dan agung. Ibnu Abbas Ra
mengatakan:
وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ
يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ وَكَانَ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ
فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ
Rasulullah SAW lebih dermawan di Bulan
Ramadhan ketika bertemu dengan Jibril. Dan Jibril menemuninya setiap
malam kemudian melakukan mudarosah al Quran. (HR Bukhari-Muslim)
Para ulama mengambil kesimpulan dari hadits ini disyariatkannya pula berdiskusi dalam kebaikan dan ilmu.
Menjaga waktu untuk dzikir
Hendaknya orang yang berpuasa sangat memperhatikan waktunya dan
memakmurkanya dengan dzikir kepada Allah. Hendaknya ia menentukan
wakktu-waktu untuk beristigfar, bertasbih, bertahlil, berhamdalah,
bershalawat kepada Nabi SAW dan lainnya. Termasuk dzikir-dzikir yang
diajarkan Nabi adalah:
أَشْهَدُ أَلَّا إِلَهَ إِلَّا اللهُ أَسْتَغْفِرُ اللهَ نَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَنَعُوذُ بِكَ مِنَ النَّارِ
Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, aku memohon ampunan kepada
Allah. Kami memohon surga kepada-Mu dan meminta perlindungan kepada-Mu
dari neraka.
Dalam hadits dikatakan bahwa Nabi SAW bersabda:
وَاسْتَكْثِرُوا فِيهِ مِنْ أَرْبَعِ خِصَالٍ: خَصْلَتَيْنِ تُرْضُونَ
بِهِمَا رَبَّكُمَ ، وَخَصْلَتَيْنِ لَا غِنَى بِكُمْ عَنْهُمَا ، فَأَمَّا
الْخَصْلَتَانِ اللَّتَانِ تُرْضُونَ بِهِمَا رَبَّكُمْ : فَشَهَادَةُ
أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ ، وَتَسْتَغْفِرُونَهُ ، وَأَمَّا اللَّتَانِ
لَا غِنَى بِكُمْ عَنْهُمَا : فَتَسْأَلُونَ اللهَ الْجَنَّةَ ،
وَتَعُوذُونَ بِهِ مِنَ النَّارِ
Perbanyaklah di dalamnya (di
dalam Ramadhan) empat hal. Dua hal dapat membuat Tuhan kalian ridho dan
dua hal lain adalah hal yang pasti kalian butuhan. Dua hal pertama yang
dapat membuat Tuhan kalian Ridho adalah bersyahadat bahwa Tiada Tuhan
selain Allah dan beristigfar kepada-Nya. Dan dua hal yang pasti kalian
butuhkan adalah kalian meminta surga kepada Allah dan berlindung
kepada-Nya dari neraka. (HR Ibnu Khuzaimah)
Berdoa di malam dan siang hari
Hendaknya orang yang berpuasa banyak berdoa di siang hari Ramadhan dan
di malam harinya. Orang yang berpuasa termasuk salah satu dari orang
yang tidak tertolak doanya. Dalam hadits dikatakan:
Ada tiga hal
yang merupakan kepastian bagi Allah untuk tidak menolak doa mereka.
Orang yang berpuasa sampai berbuka, orang yang dizalimi sampai
mendapatkan haknya, orang yang bepergian sampai kembali. (HR Bazzar)
Puasa juga termasuk kondisi dimana doa disunahan, begituمah pula bulan Ramadhan bulan dikabulkannya doa. Nabi SAW bersabda:
أتاكم رمضان شهر بركة ، فيه خير يغشيكم الله فيه ، فتنزل الرحمة ، وتحط الخطايا ، ويستجاب فيه الدعاء ،
Telah datang kepada kalian Ramadhan, bulan penuh berkah yang Allah
limpahkan kebaikan kepada kalian di dalamnya. Bulan dimana rahmat
diturunkan, kesalahan-kesalahan dihapus dan doa di dalamnya dikabulkan.
(HR Thabrani)
Imam Nawawi RA dalam Majmu menyebutkan:
“Disunahkan bagi orang yang berpuasa untuk berdoa ketika ia berpuasa
dengan hal-hal penting yang terkait dengan akhirat dan dunnianya untuk
dirinya sendiri dan untuk orang yang ia cintai serta untuk umat Islam.”
Melebihkan nafkah untuk keluarga
Disunahkan bagi seorang muslim untuk melebihkan nafkah keluarganya di
Bulan Ramadhan jika Allah membuatnya mampu. Nabi SAW adalah manusia yang
paling dermawan, dan beliau lebih dermawan di Bulan Ramadhan.
Ibnu Abbas mengatakan:
كَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ
Rasulullah SAW lebih dermawan di Bulan Ramadhan ketika bertemu dengan Jibril. (HR Bukhari-Muslim)
Imam Nawawi dalam Majmu mengatakan:
“Al Mawardi mengatakan: disunahan bagi lelaki untuk melebihkan nafkah
bagi keluarganya di Bulan Ramadhan. Dan berbuat baik kepada kerabat
serta tetangga-tetangganya terlebih di sepuluh hari terakhir dari bulan
Ramadhan. “
Orang islam ketika ia berderma di bulan Ramadhan dan
memberikan nafakah yang lebih banyak kepada keluarganya ia tengah
mengikuti tuntunan Nabi SAW.
https://web.facebook.com/AlhabibQuraisyBaharun/posts/1529316390425659:0