Minggu, 11 Juni 2017

Penting untuk diajarkan ke anak-anak kita


LELUHUR NABI MUHAMMAD ﷺ
YANG WAJIB KITA KETAHUI
[Penting untuk diajarkan ke anak-anak kita]
Salah satu bentuk kecintaan seseorang pada sesuatu atau pada orang lain maka dia akan berusaha mengetahui segala sesuatu yang berhubungan dengan barang atau orang tersebut. Begitu juga kecintaan kita terhadap Baginda Sayyidul 'alam Rasulullah Muhammad ﷺ, kita perlu mengetahui garis keturunan atau leluhur Rasulullah ﷺ, agar semakin bertambah rasa mahabbah kita kepada beliau.
Berikut leluhur Nabi ﷺ sampai pada kakek yang kedua puluh :
1. ABDULLAH, sang ayahanda.Jadikan gambar sebaris
Ketika beliau berjalan pada siang hari, aroma misik dan ambar menyebar dari tubuhnya dan ketika beliau berjalan pada malam hari, cahaya terang bagaikan lampu memancar dari wajahnya. Karena itulah penduduk Mekkah menyebut beliau dgn sebutan Misbahul Harom (lampunya tanah harom).
2. ABDUL MUTHTHOLIB, kakek pertama.
Nama aslinya adalah Syaibatul Hamdi (sehelai uban yang terpuji). Dinamakan begitu karena beliau lahir dalam keadaan mempunyai sehelai uban di rambut kepalanya. Beliau digelari Abdul Muththolib karena ketika paman beliau yang bernama Muththolib pulang bersamanya dari kota Madinah dan memasuki kota Mekkah, para penduduk melihat cahaya di wajahnya yang memancar ke segala arah. Mereka pun menghampiri Sayyid Muththolib dan menanyakan siapakah anak yang bersamanya tersebut, Sayyid Muththolib menjawab :
"Hadza 'Abdii" (ini adalah hambaku, maksudnya : keponakanku).
Maka mereka pun berseru : "Alangkah banyaknya cahaya dari Abdul Muththolib (keponakannya Muththolib), alangkah tampannya Abdul Muththolib."
Beliau wafat di Burman dan dimakamkan di Hajun (daerah Yaman). Beliau wafat dalam usia 140 tahun menurut pendapat yang mu'tamad, ada yang mengatakan 110 tahun.
3. HASYIM, kakek ke-dua.
Nama aslinya adalah 'Amr. Beliau digelari Hasyim (penumbuk) karena beliau pernah menumbuk daging lalu dijadikan tsarid (makanan orang Arab) yang kemudian dibagikan kepada kaumnya ketika musim paceklik.
Ketika beliau berjalan, bebatuan dan pepohonan yang beliau lewati berkata kepadanya : "Bergembiralah wahai Hasyim, karena sesungguhnya nanti akan lahir darimu seorang Nabi yang akan menjadi penutup para nabi dan para rosul."
Para sejarahwan berbeda pendapat mengenai usia hidup beliau. ada yang mengatakan 20 tahun, ada yg mengatakan 25 tahun.
4. ABDU MANAF, kakek ke-tiga.
Nama aslinya adalah Mughiroh. Beliau digelari Abdu Manaf (orang yang tinggi) karena beliau adalah orang mulia di tengah kaumnya. Ada juga yang mengatakan karena beliau adalah orang yang jangkung. Sebelumnya, beliau juga digelari Qomarul Bath-haa (rembulannya tanah Mekkah) karena ketampanannya.
Beliau adalah kakek ketiganya Baginda Nabi ﷺ, kakek keempatnya Sayyidina Utsman, dan kakek kesembilannya Imam Syafi'i. Beliau wafat di Gaza, Palestina.
5. QUSHOYY, kakek ke-empat.
Nama aslinya adalah Mujammi' (pemersatu). Dinamakan begitu karena melalui beliau Alloh mempersatukan suku-suku keturunan Sayyid Fihr (Quroisy).
Beliau digelari Qushoyy (orang yang jauh) karena beliau pernah tinggal jauh dari sanak keluarganya yang berada di Mekkah. Ceritanya, setelah ayah beliau meninggal, ibu beliau (Fathimah binti Sa'ad) membawanya pergi ke Yaman dan tinggal bersama suku Qudlo'ah.
6. KILAB, kakek ke-lima (kalau dari garis ibu, beliau adalah kakek ke-empat).
Nama aslinya adalah Hakim. Beliau digelari Kilab (orang yang banyak anjingnya) karena beliau hobi berburu menggunakan anjing pemburu.
7. MURROH, kakek ke-enam.
Beliau juga kakek keenamnya Sayyidina Abu Bakar. Nasab Imam Malik dan nasab Baginda Nabi ﷺ juga bertemu di beliau.
8. KA'AB, kakek ke-tujuh.
Beliau dinamakan Ka'ab (bambu) karena beliau adalah orang yang tinggi/jangkung. Beliau adalah kakek kedelapannya Sayyidina Umar.
9. LU-AYY, kakek ke-delapan.
10.GHOLIB, kakek ke-sembilan.
Beliau dinamakan Gholib (pemenang) karena beliau selalu dapat mengalahkan musuh-musuhnya.
11. FIHR, kakek ke-sepuluh.
Nama aslinya adalah Quroisy. Keturunan beliau disebut Jama'ah Qurosyiyyah (golongan Quroisy).
12. MALIK, kakek ke-sebelas.
Beliau dinamakan Malik (pemilik) karena beliau adalah orang yang memiliki tanah Arab.
13. NADHOR, kakek ke-dua belas.
Nama aslinya adalah Qois. Beliau digelari Nadlor (orang yang elok rupanya/tampan) karena wajahnya memancarkan cahaya.
14. KINANAH, kakek ke-tiga belas.
Beliau disebut dengan sebutan Kinanah (tukang sembunyi) karena beliau selalu berada di rumah persembunyian di tengah-tengah kaumnya. Ada yang mengatakan karena beliau selalu menyembunyikan (melindungi) kaumnya dan menjaga rahasia mereka.
15. KHUZAIMAH, kakek ke-empat belas.
Beliau meninggal dalam keadaan memeluk millah (agama) Nabi Ibrohim AS.
16. MUDRIKAH, kakek ke-lima belas.
Nama aslinya adalah 'Amr. Kuniyahnya/julukannya adalah Abu Hudzail. Beliau disebut dengan sebutan Mudrikah (orang yang mengejar sampai dapat) karena suatu ketika untanya melihat seekor kelinci lalu ia lari, kemudian beliau mengejarnya sampai dapat.
17. ILYAS, kakek ke-enam belas.
Beliau adalah orang yang pertama kali menggiring unta ke Baitul Harom untuk disembelih. Dari tulang iga beliau terdengar bacaan talbiyah Baginda Nabi ﷺ, seperti bacaan talbiyah yang diucapkan ketika melaksanakan ibadah haji. Kedudukan beliau di tengah bangsa Arab persis seperti kedudukan Luqman Al Hakim di tengah kaumnya.
18. MUDHOR, kakek ke-tujuh belas.
Nama aslinya adalah 'Amr. Beliau digelari Mudlor (orang yang suka masam atau orang yang memikat hati) karena beliau menyukai susu masam, kalau sekarang mungkin disebut yoghurt. Ada juga yang mengatakan karena beliau selalu memikat hati orang yang memandangnya. Orang yang memandangnya pasti langsung menyukainya, karena beliau adalah orang yang tampan. Beliau juga orang yang paling bagus suaranya di antara kaumnya.
19. NIZAR, kakek ke-delapan belas.
Beliau disebut dgn sebutan Nizar (sedikit dagingnya) karena beliau adalah orang yang berbadan kurus/krempeng. Di wajah beliau terpancar cahaya kenabian Baginda Nabi ﷺ. Beliau adalah orang yang pertama kali menulis kitab berbahasa arab. Nasab Imam Ahmad bin Hambal dan nasab Baginda Nabi ﷺ bertemu di beliau.
20. MA'ADD, kakek ke-sembilan belas.
Beliau adalah orang yang mempersiapkan strategi perangnya Bani Israil. Jika beliau memerangi musuh pasti beliau menang. Sebagian ahli sejarah mengatakan bahwa beliau adalah Nabi Armiyaa AS.
21. 'ADNAN, kakek ke-dua puluh.
Beliau hidup pada zaman Nabi Musa AS.
Sumber : Kitab Madarijush Shu'ud – Syaikh Muhammad Nawawi al-Bantani.

Rabu, 31 Mei 2017

Kerugian Bagi orang2 yg di beri kesempatan bertemu bulan Ramadhan

Kerugian Bagi orang2 yg di beri kesempatan bertemu bulan Ramadhan

Jadikan gambar sebaris
Sungguh meruginya orang-orang yang diberikan kesempatan emas di bulan ramadhan tapi dia menyia-nyiakannya.
RAMADHAN ADALAH KESEMPATAN EMAS UNTUK MENJADI ORANG YANG BERTAKWA
Allah berfirman :
يَأيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian untuk berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa. [Al Baqarah : 183]
Bulan penuh dengan keberkahan dan ampunan yang selalu diharapkan kehadirannya, Dan Seandainya kita semua mengetahui apa yang terdapat dalam bulan Ramadhan, maka sungguh kita akan berharap satu tahun itu Ramadhan penuh.
Raihlah kesempatan ini jangan sampai menjadi orang yang merugi, rugi saat waktu ibadah yang berpahala berlipat ganda tapi tidak di isi dengan ibadah.
puasa yang paling ringan adalah meninggalkan makan dan minum. Dan,"Jika engkau berpuasa, maka hendaknya pendengaranmu, penglihatanmu, lisanmu juga ikut berpuasa… Dan tatkala berpuasa, janganlah engkau menjadikan keadaanmu seperti keadaanmu tatkala tidak berpuasa."

DENGAN BERPUASA KITA TINGKATKAN TAKWA.

DENGAN BERPUASA KITA TINGKATKAN TAKWA.
Jadikan gambar sebaris
Betapa banyak manusia pada zaman ini, jika dikatakan kepada mereka "bertakwalah engkau kepada Allah", maka merah padamlah wajahnya karena marah dan tertipu dengan dirinya sendiri. Dia menganggap dirinya telah bertakwa kepada Allah, sehingga merasa tersinggung jika dikatakan padanya untuk bertakwa kepada Allah.
Ibnu Mas'ud berkata, "Cukuplah sesorang itu berdosa jika dikatakan kepadanya "bertakwalah kepada Allah", lantas ia berkata 'Urus dirimu sendiri, orang seperti kamu mau menasehatiku?' ."
Pada suatu hari Khalifah Harun Ar Rasyid keluar naik kendaraan untanya yang mewah dan penuh hiasan, lalu seorang Yahudi berkata kepadanya: "Wahai, Amirul Mukminin. Bertakwalah engkau kepada Allah," maka beliaupun turun dari kendaraannya dan sujud kepada Allah di atas tanah dengan penuh tawadhu` dan khusyu. Khalifah kemudian memerintahkan agar kebutuhan orang Yahudi tersebut dipenuhi.
Tatkala ditanyakan mengapa Khalifah memerintahkan demikian, beliau menjawab: "Tatkala saya mendengar perkataan orang Yahudi tersebut, saya teringat firman Allah
وَإِذَا قِيْلَ لَهُ اتَّقِ اللهَ أَخَذَتْهٌ الْعِزَّةُ بِالإِثْمِ فَحَسْبُهُ جَهَنَّمُ وَلَبِئْسَ الْمِهَادُ
(Dan apabila dikatakan kepadanya: "Bertakwalah kepada Allah", bangkitlah kesombongannya yang menyebabkannya berbuat dosa. Maka cukuplah (balasannya) neraka Jahannam. Dan sesungguhnya Jahannam itu tempat tinggal yang seburuk-buruknya". (Al Baqarah ayat 206), maka saya khawatir, saya adalah orang yang disebut Allah tersebut".
Oleh karena itu, puasa merupakan kesemp
atan emas untuk melatih diri kita untuk bertakwa kepada Allah.

JANGAN JAUH DARI ORANG-ORANG SHOLEH

JANGAN JAUH DARI ORANG-ORANG SHOLEH
Kecintaanmu pada orang sholeh tak akan sia-sia, berbakti pada mereka adalah keberkahan kita semua.
Dan bahkan,
Apabila kaum shalihin disebut di dalam suatu majelis, maka rahmat akan turun.
Imam Ahmad bin Zein al-Habsyi berkata: "Pemahaman adalah cahaya yang terbit di dalam hati. Tiada akan dikaruniai pemahaman ini kecuali orang yang kerap duduk dengan kaum shalihin dan menelaahi kitab-kitab mereka."
Sebagian kaum arifin berkata: "Di antara kewajiban murid kepada guru adalah memelihara ilmu-ilmu dan faedah-faedah yang ia dapat, kemudian menyampaikannya kepada generasi berikutnya sehingga mereka dapat mengambil faedah itu. Para guru pun memperoleh pahala yang melimpah dari setiap orang yang mengambil faedah dari ilmu mereka. Dengan begitu, bisa diketahui bahwa setiap keistimewaan telah dilimpahkan Allah SWT kepada para guru ini dan nama mereka akan terus disebut. Betapa banyak nama ulama yang tenggelam sepeninggal mereka. Betapa banyak llmu mereka yang terlupakan.
Sungguh orang-orang sholeh tak akan rugi bila kita melupakannya, tapi kitalJadikan gambar sebaris
ah yang akan merugi karena telah menyia-nyiakan karunia besar dari Allah ta'ala.

Senin, 29 Mei 2017

40 SUNNAH DI BULAN RAMADHAN ( 13-20)




40 SUNNAH DI BULAN RAMADHAN ( 13-20)
13.Menghidupkan malam Ramadhan dengan ibadah
Disunahkan menghidupkan malam-malam Ramadhan dengan ibadah, yaitu dengan shalat Tarawih dan Witiir. Ini adalah ibadah yang sangat agung pahalanya dan termasuk salah satu dari syiar (symbol) dari syiar-syiar Ramadhan. Rasulullah SAW selalu menganjurkan para sahabatnya untuk shalat di malam Ramadhan. Beliau SAW bersabda:
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Siapa yang shalat (tarawih) di bulan Ramdhan karena dasar iman dan mengharapkan pahala maka dosa-dosanya yang terdahulu akan diampuni. (HR Bukhari dan Muslim)
Dalam hadits lain disebutkan bahwa Nabi SAW bersabda:
إِنَّ اللَّهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى فَرَضَ صِيَامَ رَمَضَانَ عَلَيْكُمْ وَسَنَنْتُ لَكُمْ قِيَامَهُ فَمَنْ صَامَهُ وَقَامَهُ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا خَرَجَ مِنْ ذُنُوبِهِ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ
Sesungguhnya Allah mewajibkan puasa Ramadhan dan aku sunahkan bagi kalian shalatnya (Tarawih). Siapa yang berpuasa Ramadhan dan melaksanakan shalatnya karena iman dan mengharapkan pahala maka ia keluar dari dosa-dosanya seperti hari ketika ibunya melahirkannya. (HR Nasai)
Para ulama mengatakan bahwa pahala ini dikhususkan hanya untuk mereka yang melaziminya setiap malam. Maka tidak selayaknya bagi orang yang bersemangat memburu kebaikan untuk meninggalkan shalat tarawih. Jika ia tidak mampu melakukannya secara sempurna di satu dari malam-malanya karena suatu udzur, sakit atau bepergian maka shalatlah semampunya walau hanya delapan rakaat. Di dalam hadits dikatakan:
إذَا أَمَرْتُكُمْ بِأَمْرٍ فَأْتُوا مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ
Jika aku memerintahkan kalian dengan suatu perintah, laksanakanlah semampu kalian. (HR Bukhari dan Muslim)
Membaca Al-Quran
Disunahkan untuk memperbanyak membaca Al-Quran di sepanjang Bulan Ramadhan yang mulia ini, sebab ini adalah Bulan Al Quran. Hendaknya ia dapat mengkhatakamkan Al-Quran di dalam bulan ini beberapa kali sebagaimana yang dilakukan para salaf. Imam Manshur bin Zadan RA dalah satu Tabiin yang ahli ibadah mengkhatamkan al Quran dua kali lebih di waktu antara Maghrib dan Isya. Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Dawud dengan sanad shahih bahwa Imam Mujahid RA mengkhataman Al Quran di Bulan Ramadhan di antara Maghrib dan Isya. Begitulah sebagaimana dituliskan dalam kitab Al Adzkar karya Imam Nawawi.
Tadabbur AlQuran dan Tartil dalam membacanya
Hendaknya ia memperhatikan agar merenungi makna al Quran yang dibacanya dan membacanya dengan tartil. Sebab maksud dari membaca al Quran adalah untuk merenungi maknanya dan mengambil pelajaran dan nasihat yang terkandung di dalamnya. Allah SWT berfirman:
كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آَيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ
Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran. (QS Shaad: 29)
Ibu Abbas RA mengatakan: “Membaca satu Surat dengan tartil lebih aku sukai daripada membaca seluruh al Quran tanpa tartil.”
Imam Mujahid RA pernah ditanya mengenai dua orang lelaki. Yang pertama membaca surat Al Baqarah dan Ali Imran sedangkan yang satu hanya membaca Al Baqarah saja. Waktu membacanya sama, rukuk keduanya sama, sujud keduanya sama, duduk keduanya sama. Maka beliau mengatakan, “Yang membaca al Baqarah saja itu yang lebih utama.”
Mudarosah (Saling menyimak al Quran)
Nabi SAW menyodorkan bacaan Al Qurannya kepada Malaikat Jibril AS setiap malam di bulan Ramadhan. Imam Nawawi dalam kitab Majmuknya mengatakan, “Ulama Syafiiyah mengatakan bahwa hukumnya sunah untuk memperbanyak membaca al Quran di bulan Ramadhan dan mudarosah Al Quran. Mudarosah adalah membacakan al Quran kepada orang lain, lalu orang itu membacakan al Quran untuknya.”
Hikmah disunahkannya mudarosah adalah karena lebih dapat mentadaburi al Quran dan memahami makna-maknanya yang agung.
Istiqomah menghadiri majlis ilmu
Hendaknya orang yang berpuasa melazimi untuk selalu hadir dalam majlis ilmu, dzikir dan fiqih. Pahalanya sangat besar dan agung. Ibnu Abbas Ra mengatakan:
وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ وَكَانَ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ
Rasulullah SAW lebih dermawan di Bulan Ramadhan ketika bertemu dengan Jibril. Dan Jibril menemuninya setiap malam kemudian melakukan mudarosah al Quran. (HR Bukhari-Muslim)
Para ulama mengambil kesimpulan dari hadits ini disyariatkannya pula berdiskusi dalam kebaikan dan ilmu.
Menjaga waktu untuk dzikir
Hendaknya orang yang berpuasa sangat memperhatikan waktunya dan memakmurkanya dengan dzikir kepada Allah. Hendaknya ia menentukan wakktu-waktu untuk beristigfar, bertasbih, bertahlil, berhamdalah, bershalawat kepada Nabi SAW dan lainnya. Termasuk dzikir-dzikir yang diajarkan Nabi adalah:
أَشْهَدُ أَلَّا إِلَهَ إِلَّا اللهُ أَسْتَغْفِرُ اللهَ نَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَنَعُوذُ بِكَ مِنَ النَّارِ
Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, aku memohon ampunan kepada Allah. Kami memohon surga kepada-Mu dan meminta perlindungan kepada-Mu dari neraka.
Dalam hadits dikatakan bahwa Nabi SAW bersabda:
وَاسْتَكْثِرُوا فِيهِ مِنْ أَرْبَعِ خِصَالٍ: خَصْلَتَيْنِ تُرْضُونَ بِهِمَا رَبَّكُمَ ، وَخَصْلَتَيْنِ لَا غِنَى بِكُمْ عَنْهُمَا ، فَأَمَّا الْخَصْلَتَانِ اللَّتَانِ تُرْضُونَ بِهِمَا رَبَّكُمْ : فَشَهَادَةُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ ، وَتَسْتَغْفِرُونَهُ ، وَأَمَّا اللَّتَانِ لَا غِنَى بِكُمْ عَنْهُمَا : فَتَسْأَلُونَ اللهَ الْجَنَّةَ ، وَتَعُوذُونَ بِهِ مِنَ النَّارِ
Perbanyaklah di dalamnya (di dalam Ramadhan) empat hal. Dua hal dapat membuat Tuhan kalian ridho dan dua hal lain adalah hal yang pasti kalian butuhan. Dua hal pertama yang dapat membuat Tuhan kalian Ridho adalah bersyahadat bahwa Tiada Tuhan selain Allah dan beristigfar kepada-Nya. Dan dua hal yang pasti kalian butuhkan adalah kalian meminta surga kepada Allah dan berlindung kepada-Nya dari neraka. (HR Ibnu Khuzaimah)
Berdoa di malam dan siang hari
Hendaknya orang yang berpuasa banyak berdoa di siang hari Ramadhan dan di malam harinya. Orang yang berpuasa termasuk salah satu dari orang yang tidak tertolak doanya. Dalam hadits dikatakan:
Ada tiga hal yang merupakan kepastian bagi Allah untuk tidak menolak doa mereka. Orang yang berpuasa sampai berbuka, orang yang dizalimi sampai mendapatkan haknya, orang yang bepergian sampai kembali. (HR Bazzar)
Puasa juga termasuk kondisi dimana doa disunahan, begituمah pula bulan Ramadhan bulan dikabulkannya doa. Nabi SAW bersabda:
أتاكم رمضان شهر بركة ، فيه خير يغشيكم الله فيه ، فتنزل الرحمة ، وتحط الخطايا ، ويستجاب فيه الدعاء ،
Telah datang kepada kalian Ramadhan, bulan penuh berkah yang Allah limpahkan kebaikan kepada kalian di dalamnya. Bulan dimana rahmat diturunkan, kesalahan-kesalahan dihapus dan doa di dalamnya dikabulkan. (HR Thabrani)
Imam Nawawi RA dalam Majmu menyebutkan:
“Disunahkan bagi orang yang berpuasa untuk berdoa ketika ia berpuasa dengan hal-hal penting yang terkait dengan akhirat dan dunnianya untuk dirinya sendiri dan untuk orang yang ia cintai serta untuk umat Islam.”
Melebihkan nafkah untuk keluarga
Disunahkan bagi seorang muslim untuk melebihkan nafkah keluarganya di Bulan Ramadhan jika Allah membuatnya mampu. Nabi SAW adalah manusia yang paling dermawan, dan beliau lebih dermawan di Bulan Ramadhan.
Ibnu Abbas mengatakan:
كَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ
Rasulullah SAW lebih dermawan di Bulan Ramadhan ketika bertemu dengan Jibril. (HR Bukhari-Muslim)
Imam Nawawi dalam Majmu mengatakan:
“Al Mawardi mengatakan: disunahan bagi lelaki untuk melebihkan nafkah bagi keluarganya di Bulan Ramadhan. Dan berbuat baik kepada kerabat serta tetangga-tetangganya terlebih di sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan. “
Orang islam ketika ia berderma di bulan Ramadhan dan memberikan nafakah yang lebih banyak kepada keluarganya ia tengah mengikuti tuntunan Nabi SAW.

https://web.facebook.com/AlhabibQuraisyBaharun/posts/1529316390425659:0

REZEKI ITU BUKAN SOAL PEKERJAAN

REZEKI ITU BUKAN SOAL PEKERJAAN
Jadikan gambar sebaris
Seringkali kita melihat seseorang yang bergelut dengan bisnis milyaran sampai saat ini belum berhasil kaya sedangkan tukang gorengan yang istiqomah dengan bisnisnya hari ini sudah jadi jutawan pengusaha muda.
Jadi jangan kecil hati dengan apa yang sedang di geluti walaupun terlihat sekedar usaha kecil.
Mendapatkan rejeki sama sekali tidak tergantung dengan pekerjaan. Allah SWTmemberi rejeki kepada hambanya dengan dua cara:
1- Dengan usaha
2- Tanpa usaha
Dengan dua cara itu Allah SWT melimpahkan rejeki kepada hamba - hambanya yang Dia kehendaki
ومن اقيم فى الاسباب فعليه بتقوى الله في سببه وبالاعتماد على الله دونه، وليحذر من الاشتغال به عن طاعة ربه.
Bila hamba diberi rejeki lewat perantara pekerjaan (usaha), maka wajib baginya untuk selalu bertaqwa kepada Allah swt, jujur dalam pekerjaannya, tidak menghalalkan segala cara untuk mendapatkan harta, dan dia harus selalu bersandar kepada Allah swt, bukan kepada pekerjaannya.
فمن اقيم فى التجرد فعليه بقوة اليقين وسعة الصدر وملازمة العبادة.
Adapun bila hamba diberi rezeki tanpa perantara (tanpa usaha), maka wajib baginya mempunyai keyakinan yang kuat atas rejeki yang dijanjikan oleh Allah swt untuknya. Orang yang demikian harus mempunyai sifat lapang dada atas apa yang ia dapat dari rejekinya, sedikit maupun banyak dan sepatutnya ia senantiasa menekuni dan memperbanyak ibadah kepada Allah swt atas kesempatan yang diberikan oleh Allah swt kepada ia berupa kelonggaran waktu.
الذي لغيرك لن يصل اليك و الذي قسم لك حاصل لديك
Alhabib Abdullah bin Alwy Al-haddad di dalam gubahan syairnya berkata " Rezeki yang untuk orang lain tidak akan sampai kepada kamu, dan rezeqi yang telah ditentukan untuk kamu pasti sampai kepada kamu "
Walhasil, Setiap kali menyikapi urusan rezeki hendaknya setiap jiwa tetap berhusnu dzhon kepada Allah, karena berbaik sangka kepada Allah tidak akan pernah merugi dan bahkan seringkali seseorang yang berbaik sangka itulah yang lebih cepat mendapatkan apa yang dia inginkan.
Wallahu A'laam Bis Shawab
kitab : adabus-sulukil murid.hal.50

PENTINGNYA AGAMA DARI SEGALA URUSAN DUNIA

PENTINGNYA AGAMA DARI SEGALA URUSAN DUNIA
Jadikan gambar sebarisAl Habib Abdullah bin Alwi al Haddad dalam Kitabnya, ad Dakwah at Tammah, menganjurkan ulama untuk menjauhkan umat dari fatwa atau pendapat yang akan membuat mereka menyepelekan agama. Berikut intisarinya:
Ulama yang bertakwa jika berbicara kepada umat di hadapan umum atau jika dimintai fatwa oleh orang awam dalam suatu perkara, mereka tidak akan menyebutkan pendapat-pendapat yang ringan saja, tidak pula menyebutkan perbedaan pendapat ulama yang dapat memberikan persangkaan kepada mereka adanya keringanan dalam masalah itu. Mereka akan menyebutkan pendapat yang paling hati-hati dalam agama, dan menjauhkan mereka dari urusan syubhat. Mereka mengatakan, "Kami mempersempit mereka (dengan menyebutkan pendapat yang paling hati-hati), dan mereka yang akan melapangkannya bagi diri mereka sendiri."
Ini karena keadaan umum umat adalah lalai dan mengikuti syahwat serta mementingkan dunia. Jika engkau menyebutkan pendapat yang paling ringan dan menyebutkan keringanan-keringanan bagi mereka, maka mereka akan melakukan itu dengan ceroboh dan tidak sempurna sehingga terjerumus pada yang haram. Dalam hadits dikatakan:
وَمَنْ وَقَعَ فِي الشُّبُهَاتِ وَقَعَ فِي الْحَرَامِ كَالرَّاعِي يَرْعَى حَوْلَ الْحِمَى يُوشِكُ أَنْ يَرْتَعَ فِيهِ
Siapa yang jatuh kepada yang syubhat maka ia akan jatuh pada yang haram. Seperti penggembala yang menggembala di dekat tanah larangam, suatu saat gembalaannya akan melewatinya. (HR Bukhari Muslim)
Wallahu A'laam

Sabtu, 27 Mei 2017

40 SUNNAH DI BULAN RAMADHAN (9 - 12)

40 SUNNAH DI BULAN RAMADHAN (9 - 12)
9. Memperhatikan makanan berbukanya agar benar-benar berasal dari yang halal.
Foto Alhabib Quraisy Baharun. Sebagian orang shaleh mengatakan:
“Jika kamu puasa maka perhatikan makanan berbukamu, karena makanan haram adalah racun yang membinasakan agama.”
Nabi SAW bersabda:
مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا عَلَى طَعَامٍ، وَشَرَابٍ مِنْ حَلالٍ، صَلَّتْ عَلَيْهِ الْمَلائِكَةُ فِي سَاعَاتِ شَهْرِ رَمَضَانَ، وَصَلَّى جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلامُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ” .
Siapa yang menyediakan makanan berbuka bagi yang berpuasa dengan makanan dan minumam yang halal maka malaikat akan bershalawat kepadanya di setiap saat pada bulan Ramadhan, dan Malaikat Jibril akan bershalawat kepadanya pada malam lailatul qodar. (HR Thabrani)
Dalam riwayat lain dikatakan:
Dan malaikat jibril akan bermushofahah (menyalaminta) pada malam lailatul qodar;
Foto Alhabib Quraisy Baharun. 10.. Disunahkan berdoa ketika berbuka
Karena doa ketika berbuka adalah doa yang diijabahi. Rasulullah SAW bersabda:
ثَلَاثَةٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ الْإِمَامُ الْعَادِلُ وَالصَّائِمُ حِينَ يُفْطِرُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ
Tiga orang yang tidak akad ditolak doanya: Imam yang adil, Orang yang berpuasa ketika berbuka dan doa orang yang dizalimi (HR Ahmad dan Turmudzi)
Dengan doa apa saja maka ia mendapatan kesunahan tapi yang utama hendaklah ia berdoa dengan doa yang datang dari nabi saw. Di antaranya:

ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتْ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ
Telah hilang dahaga telah basah urat-urat dan telah ditetapkan pahalanya insya Allah Taala. (HR Abu Dawud dan Nasai)
Dan :
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ
Ya Allah untuk-Mu aku berpuasa dan dengan rizki dari-Mu aku berbuka (HR Abu Dawud)
Dan:
اَلْحَمْدُ لِلّهِ الَّذِي أَعَانَنِي فَصُمْتُ وَرَزَقَنِي فَأَفْطَرْتُ
Segala puji bagi Allah yang menolong aku sehingga aku dapat berpuasa dan memberiku rizki sehingga aku dapat berbuka. (HR Ibnu Sunni)
Dan:
إِذَا أَفْطَرَ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِرَحْمَتِكَ الَّتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ أَنْ تَغْفِرَ لِي
Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dengan rahmat-Mu yang mencakup segala sesuatu agar Engau mengampuni Aku. (HR Ibnu Majah)
11. Memberi makanan berbuka bagi yang berpuasa
Foto Alhabib Quraisy Baharun.
Sunah menyediakan makanan berbuka (takjil) untuk orang yang berpuasa. Sahabat Zaid bin Khalid al Juhani RA meriwayatkan sabda Nabi SAW:
مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لَا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا
Siapa yang memberikan makanan berbuka bagi orang yang berpuasa maka ia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang berpuasa itu tanpa mengurangi sedikit pun pahalanya. (HR Turmudzi dan Nasai)
Para ulama mengatakan, pahala ini didapatkan walaupun dengan hanya memberikan makanan yang sedikit untuk orang yang berpuasa, namun lebih sempurna lagi jika ia memberikan makanan yang dapat mengenyangkannya. Di dalam hadits dikatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ فَطَّرَ فِيهِ صَائِماً كَانَ مَغْفِرَةً لِذُنُوبِهِ وَعِتْقَ رَقَبَتِهِ مِنَ النَّارِ ، وَكَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْتَقِصَ مِنْ أَجْرِهِ شَيْءٌ » ، قَالُوا : لَيْسَ كُلُّنَا نَجِدُ مَا يُفَطِّرُ الصَّائِمَ ، فَقَالَ : « يُعْطِي اللهُ هَذَا الثَّوَابَ مَنْ فَطَّرَ صَائِماً عَلَى تَمْرَةٍ ، أَوْ شُرْبَةِ مَاءٍ ، أَوْ مِذْقَةِ لَبَنٍ
“Siapa yang menyediakan makanan berbuka untuk orang yang berpuasa maka itu adalah penghapus dosanya, dapat memerdekakannya dari api neraka, dan ia mendapatkan pahala seperti pahala orang yang berpuasa itu tanpa mengurangi sedikit pun pahalanya.”
Para sahabat bertanya, “Tidak semua dari kita mampu memberikan makanan untuk orang yang berpuasa.”
Foto Alhabib Quraisy Baharun.
Maka Nabi SAW bersabda: “Allah memberikan pahala ini bagi orang yang menyediakan makanan berbuka untuk orang yang berpuasa walau pun hanya dengan sebutir kurma, seteguk air atau sehisap susu.” (HR Ibnu Khuzaimah)
Usahakan dengan sungguh-sungguh agar niatnya dalam memberi makanan itu adalah untuk mengikuti sunah Nabi SAW dan mendapatkan pahala bukan sekedar adat yang berlangsung setiap tahun.
12 Disunahkan bagi yang berbuka di rumah atau tempat orang lain, untuk mendoakan pemilik rumah.
Doakan dengan doa yang datang dalam hadits Nabi SAW. Nabi SAW pernah berbuka di kediaman Sahabat Saad bin Ubadah RA, maka Nabi SAW berdoa:
أَفْطَرَ عِنْدَكُمْ الصَّائِمُونَ وَأَكَلَ طَعَامَكُمْ الْأَبْرَارُ وَصَلَّتْ عَلَيْكُمْ الْمَلَائِكَةُ
Orang-orang yang berpuasa telah berbuka di tempat kalian, orang-orang yang baik telah memakan makanan kalian, dan semoga malaikat bershalawat kepada kalian. (HR Abu Dawud)

40 SUNNAH DI BULAN RAMADHAN (5-8)

 40 SUNNAH DI BULAN RAMADHAN (5-8)
5. Berkumpul untuk sahur
Sunah bersahur bersama-sama. Ini berdasarkan hadits Zaid bin Tsabit di atas :
تَسَحَّرْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ قُمْنَا إِلَى الصَّلَاةِ
Kami sahur bersama dengan Rasulullah SAW kemudian kami shalat. (HR Bukhari-Muslim)
Selain itu berkumpul dalam menyantap makanan itu adalah berkah. Di dalam hadits dikatakan:
خير الطعام ما تكاثرت فيه الأيدي
Sebaik-baik makanan adalah apa yang banyak tangan (ikut makan) di dalamnya.
6. Membersihkan sela-sela gigi
Sangat ditekankan agar ia membersihkan sela-sela gigi setelah makan sahur. Nabi SAW bersabda:
تخللوا ، فإنه نظافة ، والنظافة تدعو إلى الإيمان ، والإيمان مع صاحبه في الجنة
Sela-selailah gigi karena itu adalah kebersihan dan kebersihan mengajak kepada iman dan iman bersama orang yang beriman ada di dalam surga. (HR Thabrani)
Dikatakan bahwa kesunahan menyela-nyelai gigi lebih ditekankan bagi orang berpuasa dibandingkan bersiwak.
7.Menyegerakan berbuka
Sunah menyegerakan berbuka ketika telah yakin masuk Waktu Maghrib. Nabi SAW bersabda:
لَا يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ
Manusia selalu dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka (HR Bukhari-Muslim)
Allah SWT berfirman dalam hadits qudsi:
أَحَبُّ عِبَادِي إِلَيَّ أَعْجَلُهُمْ فِطْرًا
Sesungguhnya hamba yang paling Aku cinrai adalah yang paling segera berbuka. (HR Ahmad dan Turmudzi)
Jika ia masih ragu masuknya waktu Maghrib, maka tidak sunah menyegerakan berbuka, bahan haram hukumnya ia berbuka dalam keadaan ragu tersebut.
8. Berbuka dengan Ruthob (kurma basah)
Disunahkan berbuka dengan Ruthob , jika tidak ada maka dengan kurma kering (kurma yang biasa ada di pasaran), jika tidak ada maka dengan air. Sahabat Anas Ra mengatakan:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُفْطِرُ عَلَى رُطَبَاتٍ قَبْلَ أَنْ يُصَلِّيَ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ رُطَبَاتٌ فَعَلَى تَمَرَاتٍ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ حَسَا حَسَوَاتٍ مِنْ مَاءٍ
Rasulullah SAW berbuka sebelum melaksanakan shalat dengan beberapa butir Ruthob (kurma basah), jika tidak ada maka beberapa butir tamr (kurma kering) dan jika tidak ada maka dengan beberapa hirup air. (HR Abu Dawud dan Turmudzi)
Nabi SAW juga bersabda:
إِذَا أَفْطَرَ أَحَدُكُمْ فَلْيُفْطِرْ عَلَى تَمْرٍ فَإِنَّهُ بَرَكَةٌ فَإِنْ لَمْ يَجِدْ تَمْرًا فَالْمَاءُ فَإِنَّهُ طَهُورٌ
Jika salah satu dari kalian berbuka, berbukalah dengan kurma karena itu adalah berkah. Jika tidak mendapatkan kurma berbukalah dengan air sebab itu adalah suci dan mensucikan. (HR Abu Dawud dan Turmudzi)
Silahkan di share !

Amirul Mukminin Ali karramallahu wajhah membagi puasa menjadi 3

Amirul Mukminin Ali karramallahu wajhah berkata:

“Puasa hati lebih baik dari puasa lisan. Dan puasa lisan lebih baik dari puasa perut.”
Dari hikmah singkat diatas, Amirul Mukminin Ali  RA membagi puasa menjadi tiga macam:
*1. Puasa hati*
Yaitu puasanya jiwa dengan menahan kelima panca indera kita dari segala dosa. Dan membersihkan hati kita dari segala macam penyakit yang mengajak kepada keburukan.

*2. Puasa lisan*
Yaitu puasanya lidah dengan menahan dari perkataan yang menyakiti, kebohongan, dan segala pembicaraan yang tidak disenangi oleh Allah SWT.
*3. Puasa badan*
Yaitu puasanya perut dari makan dan minum dengan tujuan untuk meraih pahala dari Allah SWT dan terhindar dari siksa-Nya.
Jika kita berpuasa hanya untuk menahan lapar dan haus, maka kita baru melakukan puasa yang terendah.
*Sementara puasa yang sempurna adalah puasanya hati, lisan dan seluruh tubuh kita dari hal-hal yang tidak diridhai oleh Allah SWT

CARILAH TEMAN YANG BISA MENDEKATKANMU KEPADA ALLAH

CARILAH TEMAN YANG BISA MENDEKATKANMU KEPADA ALLAH
Sayidina Imam Muhammad bin Zain bin Sumaith RA mengatakan:
“Jangan engkau duduk kecuali dengan orang yang melihatnya dapat mengingatkanmu kepada Allah, keadaaan dan semangatnya dapat membuatmu bangkit untuk beribadah kepada Allah. Engkau harus terus bersama dia jika engkau mendapatkannya, gigitlah ia dengan gerahammu (maksudnya jangan sampai terlepas dari duduk bersamanya) jika engkau menemuinya. Tidak ada yang lebih bermanfaat bagi hati, dan lebih baik baginya dari duduk bersama orang-orang shaleh dan orang-orang pilihan. Da tidak ada yang lebih berbahaya bagi hati dari duduk bersama orang yang bukan golonganmu daripada orang-orang lalau dan yang buruk prilakunya.
Dalam hadits dikatakan:
المرء على دين خليله
Manusia itu mengikuti agama temannya. (HR Ahmad)

5 Sifat Puasa bagi orang-orang yang sholeh

Foto Alhabib Quraisy Baharun.5 Sifat Puasa bagi orang-orang yang sholeh, yaitu :

1. Puasa Mata (dengan menahan mata dari melihat hal-hal yang dilarangNYA)
2. Puasa Lidah (dengan menahan lisan dari ucapan yang keji, yang menyakiti pendengarnya.)
3. Puasa Telinga (dengan menahan telinga dari mendengar hal-hal yg mungkar)
4. Menjauhi mubazir, tidak berlebihan kala berbuka puasa. Lebih banyak jumlah makanan yg diberikan kepada saudara-saudarinya dibandingkan makanan yg buat lambung sendiri... Alias tetap sederhana, tidak mengistimewakan menu pribadi.
5. Puasa hati, kondisi hati tetap berada di antara takut dan harap. Ada bimbang jika puasa tidak diterima Allah SWT dikarenakan melakukan perkara (maksiat) yang dilarang-Nya.
Wallahu A'laam Bis shawab

SHOLAWAT AGAR HAJAT KEINGINAN TERSAMPAIKAN

SHOLAWAT AGAR HAJAT KEINGINAN TERSAMPAIKAN

Silahkan di amalkan & share/bagikan supaya semua sahabat dan saudara-saudari kita turut mengamalkannya juga.
Ini diantara amalan-amalan orang-orang sholeh.
Keutamaan sholawat ini sangat banyak salah satunya adalah agar hajat kita terkabulkan.
اللهم صل على سيدنا محمد وعلى ال سيدنا محمد صلاة اهل السماوات والارضيين عليه واجرِ ياربي لطفك الخفي في امري.
100 مرة لقضاء الحاجة
.ثم الفاتحة الى روح الحبيب محمد بن ابراهيم بلفقيه
"Allahumma sholli ala sayyidina Muhammad wa ala aali sayyidina Muhammad sholata ahlis samaawati wal ardiina a'laih wa ajri ya Robbi luthfakal khofiy fii amriy.
Artinya:
Ya Allah limpahkanlah Shalawat kepada junjungan kami nabi Muhammad saw juga kepada keluarganya sebanyak dan sebaik sholawat seluruh penduduk langit dan bumi. Dan arahkanlah Ya Allah aliran kelembutanmu yg tersembunyi dalam urusanku ini wahai Rabb ku...
(dibaca 100 × saat ada urusan yang mendesak)
Selanjutnya Shalawat ini ditutup dengan membaca surat alfatihah 1x dihadiahkan kepada:
Alhabib Muhammad bin Ibrahim Balfaqih dari Tarim Hadramaut
Like Fanpage Alhabib Quraisy Baharun

Jumat, 26 Mei 2017

*Ketika Aisyah Tak Diberi Segelas Air Putih Oleh Rasulullah*

*Ketika Aisyah Tak Diberi Segelas Air Putih Oleh Rasulullah*

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adalah seorang suami yang sangat meninggikan kedudukan para istrinya dan amat menghormati mereka.

Namun, ketika berselisih, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak pernah melibatkan emosi. Ketika sedang marah kepada Aisyah, Beliau berkata, "Tutuplah matamu!"

Kemudian Aisyah menutup matanya dengan perasaan cemas, khawatir dimarahi Rasulullah. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata, "Mendekatlah!" Tatkala Aisyah mendekat, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian memeluk Aisyah sambil berkata, "Humairahku, telah pergi marahku setelah memelukmu."

Tidak pernah ada kalimat kasar dan menyakitkan dalam rumah tangga Rasulullah. Bahkan, beliau biasa memijit hidung Aisyah jika dia marah, sambil berkata,

"Wahai Aisyah, bacalah do'a, 'Wahai Tuhanku, Tuhan Muhammad, ampunilah dosa-dosaku, hilangkanlah kekerasan hatiku, dan lindungilah diriku dari fitnah yang menyesatkan'," (HR Ibnu Sunni).

Suatu hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pulang dari perjalanan jihad fisabilillah diiringi para sahabat. Sementara itu di pintu gerbang kota Madinah, Aisyah r.a menunggu dengan rasa rindu.

Akhirnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tiba di tengah kota Madinah. Aisyah r.a bahagia menyambut suami tercinta. Tiba di rumah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam beristirahat melepas lelah.

Aisyah di belakang rumah sibuk membuat minuman untuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Lalu minuman itupun disuguhkan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.

Beliau meminumnya perlahan hingga hampir menghabiskan minuman tersebut tiba tiba Aisyah berkata: "Yaa Rasulullah biasanya engkau memberikan sebagian minuman kepadaku tapi kenapa pada hari ini tidak kau berikan gelas itu?"

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam diam dan hendak melanjutkan meminum habis air digelas itu. Dan Aisyah bertanya lagi, "Yaa Rasulullah biasanya engkau memberikan sebagian minuman kepadaku tapi kenapa pada hari ini tidak kau berikan gelas itu?"

Akhirnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberikan sebagian air yang tersisa di gelas itu, Aisyah r.a meminum air itu dan ia langsung kaget terus memuntahkan air itu.

Ternyata air itu terasa asin bukan manis. Mungkin saking tergesa gesanya Aisyah baru tersadar bahwa minuman yang ia buat salah masukin campuran, yang harusnya sari gula malah masukin sari garam. Kemudian Aisyah r.a langsung meminta maaf kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.

"Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya. Lelaki yang paling baik di antara kalian adalah yang paling baik terhadap istrinya," (HR Tirmidzi dan Ibnu Hibban).

Dari Abu Hurairah Ra bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam Bersabda: "Saling Berpesanlah kalian untuk memperlakukan Wanita dengan Baik,

Karena sesungguhnya Wanita itu Diciptakan dari Tulang Rusuk, Dan Sesungguhnya yang paling bengkok dari tulang rusuk itu adalah bagian Atasnya,

Jika engkau bersikeras untuk meluruskannya, Niscaya engkau akan mematahkannya. Dan jika engkau biarkan, ia akan tetap bengkok, Karenanya saling Berpesanlah (saling menasihati) Berkenan dengan Wanita," (HR. Bukhari dan Muslim) 
 
WE MUST HAVE POSITIVE MENTAL ATTITUDE NEVER JUDGE OTHER PEOPLE'S BEHAVIOR FOR NEGATIVE REASON.....

40 SUNNAH DI BULAN RAMADHAN (1 - 4)

40 SUNNAH DI BULAN RAMADHAN (1 - 4)

Al Habib Segaf bin Ali Alaydrus dalam kitabnya "Ithaful Ikhwan" menyebutkan 40 sunah di Bulan Ramadhan. Berikut intisarinya:

1. Makan Sahur

Makanlah sahur walaupun sedikit Rasulullah SAW bersabda:

السَّحُورُ أَكْلُهُ بَرَكَةٌ فَلَا تَدَعُوهُ وَلَوْ أَنْ يَجْرَعَ أَحَدُكُمْ جُرْعَةً مِنْ مَاءٍ فَإِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى الْمُتَسَحِّرِينَ

Makan sahur itu memaannya adalah berkah. Maka jangan kalian tinggalkan walaupun hanya dengan meminum seteguk air. Karena Allah SWT dan para malaikat-Nya bershalawat bagi orang-orang yang sahur. (HR Ahmad)

2. Disunahkan untuk menjadikan kurma sebagai salah satu menu sahur.

3. Mengakhirkan sahur

Disunahkan mengakhirkan makan sahur sampai mendekati Waktu Shubuh asalkan jangan terlalu akhir sehingga kita ragu apakah waktu sahur masih tersisa atau tidak.

Adapun mengakhirkan sahur sampai ragu apakah waktu sahur masih ada, itu tidak dianjurkan. Waktu sahur di mulai sejak tengah malam (Yaitu pertengahan antara waktu Maghrib dan waktu Shubuh) sampai sebelum Fajar.

4. Menentukan waktu imsak (jarak antara selesai sahur dan adzan shubuh)

Sebagian ulama mengirakan baahwa ukuran waktu itu adalah 15-20 menit. Maka hendaknya berhenti makan sahur lima belas menit sebelum adzan shubuh.

Silahkan di share
Like Fanpage-> Alhabib Quraisy Baharun